Monday, June 18, 2012

ANALISIS PERILAKUKONSUMEN INDUSTRI SEPATU DI WEDORO:



Penelitian sikap atas  atribut produk dan pengaruhnya pada niat membeli ulang

Dewasa ini terdapat perkembangan teknologi yang pesat di segala bidang kegiatanmanusia.      Perkembangan teknologi tersebut mempengaruhi keberadaan barang-barang   yang  dihasilkan   dan   dijual kepasar. Perbaikan   dan   inovasi   produksi   dan  produk selalu terjadi, hal ini telah membuat banyak barang menjadi cepat usang dan sukar pemasarannya. Timbulnya industri baru dan industri yang telah direhabilitir menyebabkan produk dari industri- industri tersebut membanjiri pasar baik dalam  jumlah maupun jenis yang jauh lebih besar dan salinbersaing untuk mendapatkan pembeli.

Persaingan perusahaan semakin tajam, perusahaan semakin kompetitif menarik konsumen       dalam usaha mempertahankan keberadaannya agar tetap hidup dan berkembang. Perusahaan     harus meningkatkan kepekaannya terhadap   perubahan lingkungan yang   dapat   mempengaruhi       perilaku   konsumen      dalam    pengambilan  keputusan      pembelian.     Perusahaan     perlu   mengubah  dari  paradigma lama ke paradigma   baru. Paradigma   baru   memandang   produk   dari   kacamata konsumen. Fokus paradigma baru ini  adalah   bukan  pada   bagaimana   membuat   produk tetapi bagaimana sebaiknya memenuhi kebutuhan   dan   keinginan   konsumen.   Paradigma baru melibatkan konsumen dalam organisasi, maksudnya  adalah agar tumbuh komunikasi yang   berguna untuk menjalin hubungan antara   konsumen dengan perusahaan.  Demikia halnya    dengan     perusahaan yang memproduksi hasil kerajinan sepatu di Wedoro   ,Jawa timur,untuk   meningkatkan   permintaan akan produk, perusahaan harus  terus   menerus mempelajari perilaku konsumen yang  setiap saat dapat berubah seiring dengan perubahan lingkungan sekitarnya. Seorang  pemasar     harus terlebih dahulu memahami perilaku konsumen, lingkungan dan berbagai kecenderungan yang mungkin terjadi.

Keyakinan  (kepercayaan) dan  evaluasi  konsumen terhadap suatu produk membentuk sikap konsumen. Sikap memainkan peranan utama dalam membentuk perilaku  (Engel, Blackwell, Miniard,   1994:337).   Karena   dalam   memutuskan   produk dan merek yang akan dibeli maka konsumen akan memilih produk dan merek yang dievaluasi   secara   paling   menguntungkan.  Sehingga adanya   sikap   yang   baik   dan positif   atas  berbagai    atribut  produk     yang   ditawarkan     oleh   perusahaan,    maka konsumen akan melakukan pembelian berulang terhadap produk tersebut. Konsumen dapat   mengetahui     manfaat    dari  penggunaan      produk    melalui   atribut produk     sehingga    dapat   membantu      konsumen     untuk    memenuhi      kebutuhan    dan keinginannya. Menurut Wibowo (2000:9) atribut produk dan manfaat (benefit) adalah dua faktor yang saling berhubungan. Karena konsumen akan menentukan seberapa besar   manfaat   suatu   produk   berdasarkan   atribut   dominan.   Oleh   karena   itu   atribut produk harus mempunyai keistimewaan dan manfaat yang dicari oleh konsumen.

Sikap mengarahkan individu didalam membentuk niat untuk membeli produk atau tidak membeli produk (Schutte dan Ciarlante, 1998:83). Teori Fishbein menjelaskan Keyakinan (kepercayaan) dan    evaluasi konsumen terhadap suatu produk membentuk sikap konsumen. Sikap memainkan peranan utama dalam membentuk perilaku   (Engel, Blackwell, Miniard,   1994:337).   Karena   dalam  memutuskan   produk dan merek yang akan dibeli maka konsumen akan memilih produk dan merek yang dievaluasi   secara   paling   menguntungkan.       Sehingga   adanya   sikap   yang   baik   dan positif   atas  berbagai    atribut  produk     yang   ditawarkan     oleh   perusahaan,    maka konsumen akan melakukan pembelian berulang terhadap produk tersebut. Konsumen dapa mengetahui    manfaat    dari  penggunaan      produk    melalui   atribut  produk     sehingga    dapat   membantu      konsumen     untuk    memenuhi      kebutuhan    dan keinginannya. Menurut Wibowo (2000:9) atribut produk dan manfaat (benefit) adalah dua faktor yang saling berhubungan. Karena konsumen akan menentukan seberapa besar   manfaat   suatu   produk   berdasarkan   atribut   dominan.   Oleh   karena itu atribut produk harus mempunyai keistimewaan dan manfaat yang dicari oleh konsumen.
Sikap mengarahkan individu didalam membentuk niat untuk membeli produk atau  tidak membeli produk (Schutte dan Ciarlante, 1998:83). Teori Fishbein menjelaskanpembentukan sikap sebagai    tanggapan     atas  atribut-atribut    (Sutisna,   2002:111).

Adanya   kepercayaan   dan   evaluasi   yang   positif   atas   atribut   produk   pada   akhirnya akan menentukan niat pembelian ulang. Theory     of  Reasoned     Action   Model    (Schiffman    dan   Kanuk,    2000:207)   dijelaskan adanya   sikap   dan    norma  subyektif    dapat   membentuk       niat  pembelian.     Tetapi penelitian    ini  dibatasi  hanya    pada   sikap atas   atribut   produk    untuk   mengetahui pengaruhnya  terhadap    niat  pembelian    ulang.   Batasan   sikap   atas  atribut  produk terhadap niat pembelian dikarenakan menurut pendapat Engel, Miniard, Blackwell (2001:289)     sikap   menyenangi      suatu   produk     merupakan      prasyarat    pokok    bagi konsumen untuk melakukan niat pembelian.

Ada   beberapa   atribut   produk   yang   menjadi   bahan   pertimbangan   nasabah   dalam menentukan       keputusan     pembelian     suatu   produk    meliputi    atribut  nyata   seperti harga,desain/modal, warna, kualitas, dan atribut tidak nyata seperti merk dan citra [Pieter   Olson,    1998].  Setiap   konsumen     mempunyai       pertimbangan      yang    berbeda dalam     menilai    kriteria  tersebut.   Hal  ini   mendorong      pihak    perusahaan     untuk melakukan terobosan yang berupa inovasi dan modifikasi produk.

Sikap positif atas atribut produk ini akan memberikan dasar pada pembelian ulang dan membentuk rekomendasi dari mulut ke mulut.[ Locabuci, 1995]. Pasar hasil industri kerajinan sepatu Wedoro relatif luas, banyak turis asing ataupun domestik sengaj ke  jawa Timu khusus untuk belanja hasil  kerajinan   sepatu tersebut.

Seiring dengan gencarnya pembicaraan mengenai otonomi daerah, maka Pemerintah Daerah       Jawa Timur, khususnya Kabupaten Sidoarjo, berusaha untuk mengoptimalkan pendapatan daerah   termasuk    dari   industri  kerajinan sepatu di Wedoro ini. Berbagai kebijaksanaan disusun dan direncanakan dengan tujuan akhir meningkatnya pendapatan daerah, salah satunya  adalah   dengan   meningkatkan volume penjualan hasil kerajinan sepatu di Wedoro .

No comments:

Post a Comment