Komunikasi pemasaran terpadu / Intregated Marketing Communication (IMC) adalah sebuah proses
perencanaan marketing komunikasi yang memperkenalkan konsep perencanaan
komprehensif untuk mengevaluasi peranan strategis dari berbagai elemen
komunikasi pemasaran, seperti public
relation, advertising, direct selling, sales promotion, dan interactive marketing, untuk memberikan
kejelasan, konsistensi, serta pengaruh komunikasi yang maksimum. Komunikasi
Pemasaran Terpadu sering disebut dengan IMC merupakan sebuah proses strategi
bisnis dalam mengelola hubungan dengan konsumen yang intinya untuk menggerakkan
brand value
Tujuan yang ingin dicapai IMC adalah untuk memengaruhi
masyarakat dengan elemen promosinya sampai ke tingkat kognisi, affeksi, dan
konasi. Elemen promosi yang digunakan terbagi atas soft sell dan hard sell. Soft
sell berupa advertising, public relation,
CSR, interactive marketing yang bertujuan untuk memengaruhi konsumen ke
tingkat kognisi dan affeksi. Sedangkan,
hardsell berupa personal selling,
direct marketing, sales promotion untuk memengaruhi konsumen ke tingkat
konasi.
Strategi IMC
1. Target market vs target audience
2. Message Strategy
3. Media strategy
4. Line Elements
5. Budget
Ada 7 langkah yang diperlukan untuk mencapai hasil yang
maksimal dalam komunikasi pemasaran terpadu:
1.
Review of
marketing plan. Dalam tahap ini, perencana mempersiapkan data internal
(situasi organisasi dan atribut produk) dan eksternal (situasi makro, target
market, dan competitor).
2.
Analysis
of promotional program situation. Dalam tahap ini, perencana menganalisa
kelebihan dan kelemahan data, menemukan titik permasalahan, dan mencari solusinya.
3.
Analysis
of communication process. Dalam tahap ini, perencana enganalisa tanggapan
penerima informasi, tahapan dalam pengiriman informasi, dan saluran informasi
yang digunakan.
4.
Budget
determination. Dalam tahap ini, perencana melakukan cara penyusunan
anggaran, apakah dengan top-down (modal sudah tersedia di awal) atau bottom-up
(melihat berapa biaya yang dibutuhkan dalam penyusunan rencana dan bagaimana
pengalokasiannya).
5.
Develop
IMC program. Perencana mengembangkan program komunikasi pemasaran yang akan
ditempuh.
6.
Integrate
and implement IMC strategies. Perencana menggunakan kombinasi strategi
marketing mix, memproduksi iklan, membeli media time dan space, serta
melaksanakan desain yang telah ditetapkan sesuai dengan program yang ditempuh.
7.
Monitor,
evaluate, and control IMC program. Dalam tahap ini, mengevaluasi hasil
kinerja apakah sudah efektif atau belum dan melihat apakah taktik yang ditempuh
sesuai dengan strategi yang diambil.
Penerapan konsep baru komunikasi pemasaran terpadu (integrated marketing communications atau
IMC) di Indonesia kini dikenal jabatan baru: manajer promosi dan kehumasan,
manajer komunikasi pemasaran, manajer komunikasi dan pemasaran, atau general manager hingga vice president untuk bidang itu. Ada
lima premis dasar yang mendasari upaya ini:
1.
Keterpaduan (integrasi) adalah proses tak
berbatas dan berujung, karena mencakup berbagai jenjang;
2.
IMC bukan pekerjaan satu fungsi, melainkan
lintas-fungsi;
3.
Semua pihak yang terkait dengan perusahaan
(stakeholder) penting untuk ditangani secara proporsional, tidak lagi terfokus
hanya pada pelanggan semata;
4.
Perusahaan perlu mendengar masukan dari semua
pihak (stakeholder) termasuk
pelanggan;
5.
Setiap titik kontak dengan publik menyebarkan
pesan komunikasi, mulai dari kemasan produk, logo perusahaan, pengalaman
menggunakan produk, iklan, layanan pelanggan, situs dan blog perusahaan, berita
di media massa, sampai rumor yang mampu menyebar secara berantai.
Konsep IMC telah diperluas dari sekedar untuk kepentingan
pemasaran secara sempit, menjadi lebih komprehensif dan menyentuh berbagai
aspek terkait perusahaan. Bila dikupas satu persatu, IMC mencakup empat
jenjang: Pertama, aspek filosofis, mulai dari visi yang dijabarkan jadi misi,
hingga dirumuskan menjadi sasaran korporat yang jadi pedoman semua fungsi dalam
perusahaan. Kedua, menyangkut keterkaitan kerja antar fungsi, yakni operasi,
sumber daya manusia, litbang, pemasaran, distribusi, penjualan. Ketiga, menjaga
keterpaduan atau integrasi berbagai fungsi tersebut untuk mewujudkan tiga hal:
konsistensi positioning untuk meraih reputasi yang diharapkan, memelihara
interaksi sehingga terjalin ikatan hubungan yang kokoh dengan, dan menerapkan
pemasaran berbasis misi untuk mendongkrak nilai tambah di mata stakeholder. Keempat, memantapkan
jalinan hubungan untuk membina loyalitas dan memperkuat ekuitas merek (produk
dan korporat) terhadap stakeholder. Menjaga keterpaduan antar fungsi dalam
perusahaan merupakan tahapan yang paling menyita waktu dan energi. Ada tiga
tugas penting dalam hal ini:
1.
Menjaga konsistensi positioning supaya mengarah
pada reputasi yang diharapkan. Konsistensi dijaga dengan empat hal. Pertama,
mencermati setiap titik kontak (contact point) mulai dari iklan, berita media
massa hingga gosip agar menyebarkan pesan sesuai positioning merek atau
korporat, langsung atau tidak langsung, kepada stakeholder. Kedua, memantau dan
membuat peringkat key stakeholder agar kebutuhan mereka tetap menjadi fokus
kegiatan perusahaan dan pemasaran. Ketiga, memelihara konsistensi persepsi
stakeholder melalui penyampaian pesan dengan elemen dasar yang mencerminkan
posisi dan misi perusahaan. Keempat, mengupayakan keterpautan melalui
standarisasi logo, pesan pada semua materi komunikasi, dan jingle.
2.
Memelihara interaksi komunikasi sehingga
terjalin hubungan kokoh dengan stakeholder. Ini bisa dicapai melalui
keterkaitan media, pemanfaatan basis data, dan dialog berkesinambungan.
Upayakan keterkaitan antara media cetak, elektronik, interaktif, digital, media
luar ruang, dan komunikasi getok tular. Himpun data pelanggan dan stakeholder,
pupuk dialog intens untuk memperoleh manfaat timbal balik.
3.
Menerapkan pemasaran berbasis misi untuk
mendongkrak nilai tambah. Misi perusahaan diwujudkan dengan program pemasaran
dan kehumasan simpatik. Ada empat cara: aktivitas terfokus, program yang
relevan dengan bidang usaha perusahaan, dirancang untuk jangka panjang dan
bersifat persuasif.
No comments:
Post a Comment